Langsung ke konten utama

Gagasan dan Ciri Penting dari Epistimologi


Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat piker yang disebut akal atau otak. Tidak seorangpun dapat meggambarkan bentuk konkret dari akal. Yang ada hanyalah bentuk fisikal otak yang terdapat di dalam kepala manusia. Dengan pemahaman tersebut, tentu yang dimaksud dengan sistem gagasan dalam pikiran manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu, mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksud, dan membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas.
            Ciri penting dari epistimologi adalah pengkajiannya terghadap berbagai ide tentang pengetahuan. Ide dapat dibilang sebagai sumber, watak, dan prinsip-prinsip kebenaran pengetahuan. Ide yang dikembangkan terus-menerus menjadi suatu penalaran, sedangkan penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan Menurut Jujun Suriasumantri (1990 : 42-43), berpikir merupakan  suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi setiap orang adalah tidak sama. Ole karena itu, kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itupun juga bervariasi. Dapat dikatan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran, penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran sesuai dengan kriterianya masing-masing.
            Penalaran adalah sifat analitik dari proses berpikir. Dalam menganalisis persoalan, digunakan hukum-hukum logika yang berlaku.jika berpikir ilmiah,hukum logika yang dipergunakan sepantasnya logika ilmiah , karena hukum logika yang lain akan mengaburkan proses analisi dan penarikan. Hal inilah yang menjadi penyebab bahwa tidak semua kegiatan  berpikir bersifat logis dan analitis, sebagaimana menganalisis sesuatu dengan perasaan, padahal perasaan tidak termasuk dalam penalaran. Hanya saja, gagasab bisa terlahir dari perasaan yang peka yang disebut dengan intuisi. Intuisi merupakan suatu suatu kegiatan berpikir yang nonanalitik yang tidak mendasarkan diri pada suatu pola berpikir tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reduksi Eidetis dengan Fenomenologi Transendental

Eidetis berasal dari kata “eidos” yaitu intisari. Reduksi Eidetis adalah penyaringan atau penempatan di dalam kurung segala hal yang bukan eidos, intisari atau realitas fenomen. Dengan reduksi eidetis, semua segi, aspek, dan profil dalam fenomena yang  hanya kebetulan disampingkan. Karena, aspek dan profil tidak pernah menggambarkan objek secara utuh. Setiap objek adalah kompleks, mengandung aspek dan profil yang tiada terhingga.       Hakikat (realitas) yang dicari dalam hal ini adalah struktur dasar yang meluputi isi fundamental dan semua sifat hakiki. Untuk menentukan apakah sifat-sifat tertentu adalah hakikat atau bukan, Husserl memakai prosedur mengubah contoh-contoh. Ia menggambarkan contoh-contoh tertentu yang representatif melukiskan fenomena. Kemudian, dikurangi atau ditambah salah satu sifat. Pengurangan atau penambahan yang tidak mengurangi atau menambah makna fenomena dianggap sifat-sifat yang hakiki.       Reduksi Eidetis menunjukkan bahwa dalam fenomenologi, Kri

Landasan Ilmu Pada Zaman Yunani

           Untuk mengetahui filsafat yunani perlu di jelasakan lebih dahulu asal kata filsafat. Sekitar abad ix sm atau paling tidak 700 sm, di yunani ,shophia di beri arti kebijaksanaan shophi berarti   kecakapan. Kata philosophos mula-mula di dikemukakan dan di temukan   oleh heraklitos (540-480 sm). Ada yang mengatakan yang menemukan adalh   pythagoras(580-500 sm) namun   pendapat   yang lebih tepat   adalah pendapatc   yang mengatakan bahwa heraklitoslah yang pertama menggunakan istilah tersebu. Menurutnya , philosophos (ahli filsafat) herus mempunyao pengetahuan yang luas sebagai pengejawantahan   dari pada kecintaanya akan kebenarannya dan mulai benar-benar jelas di gunakan kaum sofis   dan socrates yang memberi arti   philosophein sebagai penguasa secara sistematis terhadap pengetahuan tioritis. Philosophein dari kata philosophia itulah yang nantinya timbul kata-kata philosophie(belanda,jerman,perancis),philosophy(inggris). Dalam bahasa indonesia   di sebut filsafat atau fa

Sejarah, Tokoh dan Jenis Aliran Empirisme

Aliran empirisme ini dipelopori oleh John Locke, filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704. Gagasan pendidikan Locke dimuat dalam bukunya “Essay Concerning Human Understanding” . Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David Hume. Tokoh-tokoh penting dalam aliran empirisme : Jhon Locke Lahir di kota Wringtone Kota Somerset Inggris tahun 1632 (meninggal tahun 1704) David Hume Lahir di Edinburg, Skotlandia pada 1711. Ia menempuh pendidikan di kota kelahirannya. Francis Bacon Francis Bacon (1561-1626), lahir di London di tengah-tengah keluarga bangsawan Sir Nicholas Bacon. Jenis Aliran Empirisme dan Penerapan Aliran Empirisme Empirisme Kritis Disebut juga Machisme. Sebuah aliran filsafat subyaktif-idealistik. Aliran ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah ingin “membersihkan” pengertian pengalaman d