Langsung ke konten utama

Ilmu Sebagai Objek Kajian Filsafat


Pada dasarnya,setiap ilmu  memilki  dua objek:
1.Material
            adalah sesuatu yang di jadikan sasaran penyidikkan ,seperti  tubh manusia adalah objek  material  ilmu kedokteran
2. Objek Formal
            Metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan  induktif dan deduktif.
           
            Filsafat  sebagai  proses berfikir yang sistematisn dan radikal juga memiliki  objek material dan objek formal. Objek material filsafat  adalah segala yang ada , segala yang mencangkup ada yang tampak  dan ada yang tidak tampak. Ada yang tampak  adalah dunia empiris  sedangkan yang tidak tampak alam metafisika.
Sebagai filosof membagi objek material filsafat  atas tiga bagian yaitu  alam emperis, yang ada dalam  pikiran ,dan yang ada dalam kemunkinan.
Adapun ,objek formal filsafat  adalah suduut pandang  yang menyeluruh,radikal dan rasional tentang segala yang ada.
            Karena  itu, filsafat oleh para filosof di sebut  sebagai induknya ilmu. Sebab ,dari filsafatlah,ilmu-ilmu modern dan konteporer berkembang. Awalnya filsafat  terbagi  pada teoritis dan praktis, filsafat teoritis mencangkup , metafisika,fisika,matematika dan logika sedangkan  filsafat praktis adalah ekonomi,politik,hokum dan etika. Setiap bidang ilmu ini kemudian  berkembang  dan menspesialisasi, seperti berkembang menjadi biologi,biologi berkembang  menjadi  anatomi ,kedokteran dan kedokteran  tersepesialisasi menjadi beberapa bagian .perkembangan ini dapatc di ibaratkan  sebuiah pohon  dengan cabang dan ranting yang semakin lama semakin rindang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reduksi Eidetis dengan Fenomenologi Transendental

Eidetis berasal dari kata “eidos” yaitu intisari. Reduksi Eidetis adalah penyaringan atau penempatan di dalam kurung segala hal yang bukan eidos, intisari atau realitas fenomen. Dengan reduksi eidetis, semua segi, aspek, dan profil dalam fenomena yang  hanya kebetulan disampingkan. Karena, aspek dan profil tidak pernah menggambarkan objek secara utuh. Setiap objek adalah kompleks, mengandung aspek dan profil yang tiada terhingga.       Hakikat (realitas) yang dicari dalam hal ini adalah struktur dasar yang meluputi isi fundamental dan semua sifat hakiki. Untuk menentukan apakah sifat-sifat tertentu adalah hakikat atau bukan, Husserl memakai prosedur mengubah contoh-contoh. Ia menggambarkan contoh-contoh tertentu yang representatif melukiskan fenomena. Kemudian, dikurangi atau ditambah salah satu sifat. Pengurangan atau penambahan yang tidak mengurangi atau menambah makna fenomena dianggap sifat-sifat yang hakiki.       Red...

Sejarah, Tokoh dan Jenis Aliran Empirisme

Aliran empirisme ini dipelopori oleh John Locke, filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704. Gagasan pendidikan Locke dimuat dalam bukunya “Essay Concerning Human Understanding” . Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David Hume. Tokoh-tokoh penting dalam aliran empirisme : Jhon Locke Lahir di kota Wringtone Kota Somerset Inggris tahun 1632 (meninggal tahun 1704) David Hume Lahir di Edinburg, Skotlandia pada 1711. Ia menempuh pendidikan di kota kelahirannya. Francis Bacon Francis Bacon (1561-1626), lahir di London di tengah-tengah keluarga bangsawan Sir Nicholas Bacon. Jenis Aliran Empirisme dan Penerapan Aliran Empirisme Empirisme Kritis Disebut juga Machisme. Sebuah aliran filsafat subyaktif-idealistik. Aliran ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah ingin “membersihkan” pengertian pengalaman d...

Landasan Ilmu Pada Zaman Yunani

           Untuk mengetahui filsafat yunani perlu di jelasakan lebih dahulu asal kata filsafat. Sekitar abad ix sm atau paling tidak 700 sm, di yunani ,shophia di beri arti kebijaksanaan shophi berarti   kecakapan. Kata philosophos mula-mula di dikemukakan dan di temukan   oleh heraklitos (540-480 sm). Ada yang mengatakan yang menemukan adalh   pythagoras(580-500 sm) namun   pendapat   yang lebih tepat   adalah pendapatc   yang mengatakan bahwa heraklitoslah yang pertama menggunakan istilah tersebu. Menurutnya , philosophos (ahli filsafat) herus mempunyao pengetahuan yang luas sebagai pengejawantahan   dari pada kecintaanya akan kebenarannya dan mulai benar-benar jelas di gunakan kaum sofis   dan socrates yang memberi arti   philosophein sebagai penguasa secara sistematis terhadap pengetahuan tioritis. Philosophein dari kata philosophia itulah yang nantinya timbul kata-kata philosoph...