Progresivisme mempunyai konsep yang
didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai
kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi
masalah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusai itu
sendiri. Berhubung dengan itu progresivisme kurang menyetuju adanya pendidikan
yang bercorak otoriter, baik yang timbul pada zaman dahulu maupun pada zaman
sekarang.
Pendidikan yang bercorak otoriter ini
dapat diperkirakan mempunyai kesulitan untuk mencapai tujuan-tujuan (yang
baik), karena kurang menghargai dan memberikan tempat semestinya kepada
kemampuan-kemampuan tersebut dalam proses pendidikan. Pada hal semuanya itu
adalah ibarat motor penggerak manusia dalam usahanya untuk mengalami kemajuan
atau progres.
Oleh karena kemajuan atau progres ini
menjadi inti perhatian progresivisme, maka beberapa ilmu pengetahuan yang mampu
menumbuhkan kemajuan dipandang oleh progresivisme merupakan bagian-bagiana
utama dari kebudayaan. Kelompok ini meliputi. Ilmu hayat, Antropologi,
Psikologi dan Ilmu Alam.
Jelaslah, bahwa selain kemajuan atau
progress, lingkungan dan pengalaman mendapatkan perhatian yang cukup dari
progrevisme. Sehubungan dengan ini, menurut progresivisme, ide-ide, teori-teori
atau cita-cita itu tidaklah cukup hanya diakui sebagai hal-hal yang ada, tetapi
yang ada ini haruslah dicari artinya bagi suatu kemajuan atau maksud-maksud
baik yang lain. Di samping itu manusia harus dapat memfungsikan jiwanya untuk
membina hidup yang mempunyai banyak persoalan dan yang silih berganti ini.
Komentar
Posting Komentar