Idealisme, sebagai filsafat hidup,
memulai tinjauannya mengenai pribadi individual dengan menitikberatkan pada
aku. Menurut idealisme, bila seseorang itu belajar pada taraf permulaan adalah
memahami akunya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif.
Dari mikrokosmos menuju ke makrokosmos.
Sebagai contoh, dengan landasan
pandangan di atas, cepatlah dikemukakan pandangan Immanuel (1724-1804),
Dijelaskan bahwa segala pengetahuan yang dicapai oleh manusia lewat indera
memerlukan unsurnya priori, yang tidak didahului oleh pengalaman lebih dahulu.
Bila orang berhadapan dengan
benda-benda, tidak berarti bahwa mereka itu sudah mempunyai bentuk, ruang dan
ikatan waktu. Bentuk, ruang dan waktu sudah ada pada budi manusia sebelum ada
pengalaman atau pengamatan. Jadi, apriori yang terarah itu bukanlah budi kepada
benda, tetapi benda-benda itulah yang terarah keapda budi. Budi membentuk,
mengatur dalam ruang dan waktu.
Dengan mengambil landasan pikir di atas,
belajar dapat didefenisikan sebagai jiwa yang berkembang pada sendirinya
sebagai substansi spritual. Jiwa membina dan menciptakan diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar