Aliran empirisme ini dipelopori oleh John Locke, filosof
Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704. Gagasan pendidikan Locke dimuat dalam
bukunya “Essay Concerning Human Understanding” . Aliran empirisme dibangun oleh
Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami
sistematisi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David Hume.
Tokoh-tokoh
penting dalam aliran empirisme :
- Jhon Locke
Lahir
di kota Wringtone Kota Somerset Inggris tahun 1632 (meninggal tahun 1704)
- David Hume
Lahir
di Edinburg, Skotlandia pada 1711. Ia menempuh pendidikan di kota kelahirannya.
- Francis Bacon
Francis
Bacon (1561-1626), lahir di London di tengah-tengah keluarga bangsawan Sir
Nicholas Bacon.
Jenis
Aliran Empirisme dan Penerapan Aliran Empirisme
- Empirisme Kritis
Disebut
juga Machisme. Sebuah aliran filsafat subyaktif-idealistik. Aliran ini
didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah ingin “membersihkan”
pengertian pengalaman dari konsep substansi, keniscayaan, kausalitas, dan
sebagainya, sebagai pengertian apriori.
- Empirisme Logis
Analisis
logis Modern dapat diterapkan pada pemecahan-pemecahan filosofis dan ilmiah.
- Empirisme Radikal
Suatu
aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai pada
pengalaman inderawi.
Empiris
memegang peranan yang amat penting bagi pengetahuan, malah barang kali merupakan
satu-satunya sumber dan dasar ilmu pengetahuan menurut penganut empirisme.
Pengalaman inderawi sering dianggap sebagai pengadilan yang tertinggi. Berbeda
dengan rasionalisme dengan titik tumpu pengetahuan berdasarkan rasio yang
memang menempel secara alami, maka kita akan menemukan perbedaan tajam dengan
aliran yang satu ini, yaitu empirisme. Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan
manusia berdasarkan pengalaman. Atau meminjam kata-kata John Locke, salah satu
dedengkotnya … “Manusia itu ibarat tabula rasa yang nantinya akan diwarnai oleh
keadaan eksternalnya…”
Ajaran-ajaran
pokok empirisme yaitu :
- Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
- Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
- Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
- Semua pengetahuan turun secara langsung, atau disimpulkan secara tidak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran defisional logika dan matematika)
- Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan yang diperoleh dari pengalaman.
- Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Komentar
Posting Komentar