Nilai, seperti halnya pengetahuan
berakar pada dan diperoleh dari sumber-sumber obyektif. Sedangkan sifat-sifat
nilai tergantung dari pandangan yang timbul dari realisme dan idealisme. Kedua
aliran ini menyangkutkan masalah nilai dengan semua aspek perkehidupan manusia
yang berarti meliputi pendidikan. Pandangan dari dua aliran ini, yang mengenai
nilai pada umumnya dan nilai keindahan pada khususnya akan dipaparkan berikut ini.
Menurut realisme, kualitas nilai tidak
dapat ditentukan secara konseptual terlebih dahulu, melainkan tergantung dari
apa atau bagaimana keadaannya bila dihayati oleh subyek tertentu dan
selanjutnya akan tergantung pula dari sikap subyek tersebut.
Untuk hal yang pertama, dapatlah
ditunjukkan bahwa nilai mempunyai pembawaaan atas dasar komposisi yang ada.
Misalnya, kombinasi warna akan menimbulkan kesan baik, bila penempatan dan
fungsinya disesuaikan dengan pembawaan dari komponen-komponen yang ada. Khususnya,
sebagai contoh, tempramen warna putih dan biru akan sesuai dengan warna kuning
atau putih. Yang berwarna putih atau biru akan cocok bila dipakai oleh orang
yang warna kulitnya kuning atau putih.
Untuk hal yang kedua, dapatlah
diutarakan bahwa sikap, tingkah laku dan ekspresi perasaan juga mempunyai
hubungan dengan kualitas baik dan buruk. Orang yang berpakaian serba formal
seperti dalam upacara atau peristiwa lain yang membutuhkan suasana tenang,
haruslah bersikap formal dan teratur. Untuk ini, ekspresi perasaan yang
mencerminkan adanya serba kesungguhan dan kesenangan terhadap pakaian resmi
yang dikenakan itu dapat menunjukkan keindahan baik pakaian dan suasana
kesungguhan tersebut.
Komentar
Posting Komentar