Metode sistematis adalah cara
mempelajari filsafat mengenai materi atau masalah-masalah yang dibicakannya.
Sistimatis di sini artinya adanya susunan dan urutan (hierarki), juga kaitan
suatu masalah dengan materi atau masalah lain yang terdapat dalam filsafat.
Lantas, apa yang dimaksud dengan materi atau permasalahan dalam filsafat dan
bagaimana susunan dan hubungan satu masalah dengan masalah lain terjadi? Tiga
masalah pokok dalam dalam filsafat yang melahirkan jenis-jenis filsafat,
disebut juga dengan problematika filsafat. Ketiga masalah tersebut antara lain.
Pertama, masalah mengenal dan mengetahui (cognitio) atau teori
pengetahuan. kedua, masalah segala sesuatu (metafisika), yaitu metafisika
umum (ontologi), dan metafisika khusus atau belajar tentang teori hakekat. Ketiga,
masalah penilaian, nilai, dan aksiologi. Pembagian besar ini dibagi lebih
khusus dalam sistematika filsafat. Tatkala membahas setiap cabang atau
subcabang itu, aliran-aliran akan terbahas. Dengan belajar filsafat melalui
metode ini perhatian kita terpusat pada isi filsafat, bukan pada tokoh ataupun
periode. (Ahmad Tafsir, 2005:20)
Sebenarnya, sistematika filsafat ini
sudah ada sejak masa Yunani Kuno yang terkenal adalah sistematika Aristoteles. Sistimatika ini
dianggap sebagai sistematika pertama dalam filsafat, meskipun sebelumnya, guru
Aristoteles, Plato telah mengemukakan tiga cabang filsafat, yaitu dialektika
yang mempersoalkan gagasan atau pengertian umum, fisika yang mempersoalkan
dunia materi, dan etika yang mempersoalkan baik serta buruk. Menurut
Aristetoles, pembagian atau klasifikasi filsafat adalah logika yang dianggap
sebagai pendahulu filsafat. Adapun klasifikasi filsafatnya, yaitu filsafat
teoritis membicarakan fisika, matematika, dan metafisika; filsafat fisika
praktis membicarakan etika, ekonomi, dan politik; serta filsafat
poetika(kesenian) (Sutardjo, 2007:16)
Komentar
Posting Komentar