Filsafat
dalam bahasa inggris, yaitu: philosophy, adapun istilah filsafat berasal
dari bahasa yunani : philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos
(cinta) atau philia (persahabatan,tetarik kepada) dan sophos (‘hikmah’,
kebijaksanaan,pengetahuan,keterampilan, pengalaman, intelignasi) orangnya
disebut filosof yang dalam bahasa arab disebut failasuf2.
Harun
nasution bependapat bahwa istilah filsafat berasal dari bahasa arab karena
orang arab lebih dulu dating dan sekaligus mempengaruhi bahasa Indonesia dari
pada orang dan bahasa inggris.oleh karena itu dia konsisten menggunakan kata
falsfat,
Pengertian
filsafat secara terminologi sangat beragam,baik dalam ungkapan maupun titik
tekanannya. Bahkan,moh hatta dan langeveld mengatakan bahwa definisi filsafat
tidak perlu diberiakan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri dalam
definisinay oleh Karen itu seseorang meneliti filsafat terlebih dahulu kemudian
menyimpulkan sendiri Harun nasutiaomn berpendapat bahwa istilah filsafat
berasal dari bahasa Arab karena orang arab lebih dulu datang dan sekaligus
mempengaruhi bangsa indonesia daripada orang dan bangsa inggris. Oleh karena
itu,dia konsisten menggunakan kata falsafat,bukan filsafat. Buku-bukunya
mengenai”filsafat” ditulis dengan falsafat,seperti falsafat agama dan falsafat
dan mistisisme dalam islam.
Pengertian
Empirisme
Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti
coba-coba atau pengalaman. Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan
rasionalisme.[1] Oleh karena itu, adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat
dirasakan manfaatnya, maka pandangan terhadap filsafat mulai merosot. ilmu
pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian beranggapan bahwa
pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya di peroleh lewat indera
(empiri), dan empirislah satu-satunya sumber. Pemikiran tersebut lahir dengan
nama empirisme. Empirisme adalah salah satu aliran yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengalaman itu sendiri, dan
mengecilkan peranan akal.Empirisme, berpendirian bahwa semua pengetahuan diperoleh lewat indra. Indra memperoleh kesan-kesan dari alam nyata, untuk kemudian kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri manusia, sehingga menjadi pengalaman.
Untuk memahami inti filsafat empirisme perlu memahami dulu dua ciri pokok empirisme yaitu mengenai makna dan tiori tentang pengetahuan.
- Filsafat empirisme tentang teori makna, teori makna dan empirisme selalu harus dipahami lewat penafsiran pengalaman. Oleh karena itu, bagi orang empiris jiwa dapat dipahami sebagai gelombang pengalaman kesadaran, materi sebagai pola jumlah yang dapat di indra dan dihubungkan kualitas sebagai urutan pristiwa yang sama.
- Filsafat emperisme tentang teori pengetahuan, menurut orang rasionalis ada beberapa kebenaran umum seperti setiap kejadian tentu mempunyai sebab, dasar-dasar matematika, dan beberapa prinsip dasar etika, dan kebenaran-kebenaran itu benar dengan sendirinya.
Komentar
Posting Komentar