Dengan
perumusan Ilmu Pendidikan menurut Lochner mengkaji fenomena pendidikan atau
kenyataan-kenyataan pendidikan sampai kepada pengamatan pengalaman, empiri yang
menjadi dasar metoda pendidikannya. Metoda ini hendak membatasi kenyataan
pendidikan sehari-hari yang diketahui dengan jalan menguraikannya, sehingga
yang hakikinya dapat dinyatakan sedemikian rupa sampai dapat disusun kelanjutan
teori. Mereka hanya menunjuk pada pendidikan dan mengklasifikasikannya tanpa
merubah praktek.
Metoda fenomenologi yang disusun oleh filosof Husserl dengan tiga tingkat
proses-epoche, reduksi fenomenologis dan abstraksi dalam tahun 1913 telah
dibawakan ke dalam pendidikan oleh alloys Fischer dalam karyanya “pedagogic
deskriptif” yang kemudian disusul oleh R. Lonchner, Otto Schulz. Tetapi
asisten Husserl yang bernama L. andgrebe yang menjadi juru tafsirnya yang
kompeten mengemukakan bahwa: tingkat kedua dalam metoda itu, reduksi
Fenomenologis kurang baik dipahami dan dilaksanakan, sehingga menimbulkan
pertentangan pendapat. Seorang pengikutnya yang lain mendapat
bimbingannya M. Heidegger manganjurkan dalam karya induknya “Ada dan Waktu”
[Sein und Zeit] untuk “kembali kepada benda itu sendiri”, jadi tidak pada
“hakekatnya” menurut tahap “wesensschau” dari Husserl.
Kemudian timbul lagi aliran lain, yaitu aliran “pertemuan dengan pendidikan” ,
“pertemuan dengan sejarah”, dan “pertemuan orang dewasa dengan
kanak-kanak”[M.J. Langeveld]. Langeveld meneruskan memakai metoda
fenomenologi ini ke dalam karyanya: pedagogic teoretis, antropologi anak,
dan sekolah sebagai jalan untuk anak.
Kritik terhadap fenomenologi datang dari Strasser yang dianggapnya dapat
ditinjau secara fenomenologis ialah satu kesatuan sepertii situasi pendidikan,
pemberian dorongan dan hubungan kerja. Jadi, bagian-bagian dari keseluruhan
yang organis. Sehingga tinjauan seperti ini memerlukan hubungan yang luas, yang
dijangkau bukan yang terlihat dalam batin, tetapi apa yang dilukiskan secara
literer dengan kata-kata. Itulah makanya Strasser dikatakan mengeritik dengan
ungkapan “fenomenologi secara leterer”.
Komentar
Posting Komentar