Sifat yang menonjol dari ontologi
esensialisme adalah suatu konsepsi bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang
tiada cela, yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Ini
berarti bahwa bagaimanapun bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita manusia
haruslah disesuaikan dengan tata tersebut. Dibawah ini adalah uraian mengenai
penjabarannya menurut realisme dan idealisme.
Realisme yang mendukung esensialisme
disebut realisme oyketif karena mempunyai pandangan yang sistematis mengenai
alam serta tempat manusia di dalamnya. Terutama sekali ada dua golongan ilmu
pengetahuan yang mempengaruhi realisme ini.
Dari fisika dan ilmu-ilmu yang sejenis
dapat dipelajari bahwa tiap aspek dari alam fisik ini dapat dipahami
berdasarkan adanya tata yang jelas khusus. Ini berarti bahwa suatu kejadian
yang paling sederhanapun dapat ditafsirkan menurut hukum alam, seperti misalnya
data tarik bumi. Di samping itu oleh ilmu-ilmu ini dikembangkanlah teori
mekanisme, yang mengatakan bahwa dunia itu ada dan terbangun atas dasar sebab
akibat, tarika dan tekanan dari “mesin” yang sangat besar. Di samping itu teori
mekanisme ini memperleh dukungan perkembangan dari matematika, yang berbentuk
dalam berbagai sumbangan. Antara lain bahwa semua gerak dalam hubungan dengan
alam ini dapat dijabarkan secara kuantitatif, rumus-rumus dan
persamaan-persamaan yang abstrak.
Dari sinilah timbul
pengertian-pengertian mengenai metode ilmiah dan metode eksperimental. Yang
pertama terutama sekali terdiri dari usaha untuk menjabarkan semua proses dalam
alam ini dalam rumusan-rumusan matematis dan yang dapat menerangkan tentang
adanya hukum-hukum alam. Adapun mengenai eksperimen atau percobaan untuk
mengetahui rahasia alam telah dirintis oleh tokoh-tokoh realis, di antaranya
Newton.
Komentar
Posting Komentar