Perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak,
setelah masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah
relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong
gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam
Pikiran Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah
dilahirkan sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya Menurut
Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih
dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya
lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan,
kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan yang
sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem
filsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam
penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan
mengada (menjadi, "becoming"). Plato salah seorang murid Socrates yang
hidup antara 427 – 347 SM
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad
ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para
pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang
juga menjadi demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran
Plato. Salah satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak orang
dan para arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis sebagai Benua
Yang Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak
benua “Nesos” atau “Continent” dimana peradaban manusia masa kini berasal.
Demikian tingginya peradaban manusia Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap
pada para penduduknya dan dalam sekejap mata menurut taksiran para ahli
purbakala yang berminat membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap
ditelan tsunami yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya
Atlantis mirip dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah
pada tanggal 26-12-2004 yang lalu.
Komentar
Posting Komentar