Secara
epistimologi, istilah empirisme berasal dari kata Yunani yaitu emperia yang
artinya pengalaman. Berbeda dengan rasionalisme yang memberikan kedudukan bagi
rasio sebagai sumber pengetahuan, maka empirisme memilih pengalaman sebagai
sumber utama pengenalan, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah.
Thomas Hobbes menganggap bahwa pengalaman inderawi sebagai permulaan segala
pengenalan. Pengenalan intelektual tidak lain dari semacam perhitungan
(kalkulus), yaitu penggabungan data-data inderawi yang sama, dengan cara
berlainan. Dunia dan materi adalah objek pengenalan yang merupakan system
materi dan merupakan suatu proses yang berlangsung tanpa hentinya atas dasar
hukum dan mekanisme. Prinsip dan metode empirisme diterapkan pertama kali oleh
Jhon Locke, langkah utamanya adalah teori empirisme seperti yang telah
diajarkan Bacon dan Hobbes dengan ajaran rasionalisme Descartes. Menurut dia,
segala pengetahuan dating dari pengalaman dan tidak lebih dari itu.
Sementara menurut David Hume
bahwa seluruh isi pemikiran berasal dari pengalaman, yang ia sebut dengan
istilah “persepsi”. Menurut Hume persepsi terdiri dari dua macam, yaitu:
kesan-kesan dan gagasan. Kesan adalah persepsi yang masuk melalui akal budi,
secara langsung, sifatnya kuat dan hidup. Sedangkan gagasan adalah persepsi
yang berisi gambaran kabur tentang kesan-kesan. Gagasan ini diartikan dengan
cerminan dari kesan.
Komentar
Posting Komentar