Golongan empirisme memiliki pandangan bahwa
pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman. Hal ini dapat kita lihat
seperti dalam masalah berikut. “Bagaimana kita mengetahui api itu panas?” Maka,
seseorang empirisme akan berpandangan bahwa api itu panas karena memang dia
mengalaminya sendiri dengan menyentuh api tersebut dan memperoleh pengalaman
yang kita sebut “panas”. Dengan kata lain, dengan menggunakan alat inderawi
peraba kita akan memperoleh pengalaman yang menjadi pengetahuan kita kelak.
John Locke, Bapak Empirisme Britania,
mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan sejenis buku
catatan yang kosong (tabula rasa) dan di dalam buku catatan itulah dicatat
pengalaman-pengalaman inderawi. seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan
jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh melalui
penginderaan serta refleksi yang sederhana tersebut. Ia memandang akal sebagai
sejenis tempat penampungan, yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan
tersebut. Ini berarti semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak
kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama. Apa
yang tidak dapat atau tidak perlu dilacak kembali secar demikian itu bukanlah
pengetahuan mengenai hal-hal yang faktual.
Komentar
Posting Komentar